Rabu, 26 April 2023

STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI GULA AREN DI DESA WONOSOBO, KECAMATAN NGADIROJO, KABUPATEN PACITAN

Pengembangan ekonomi lokal dapat dicapai dari berbagai sektor, salah satu sektor yang umum dijumpai di pedesaan adalah sektor pertanian. Industri gula aren merupakan perwujudan dari hasil produksi sektor pertanian. Industri gula aren selama ini menjadi salah satu sumber mata pencaharian utama bagi para petani di Desa Wonosobo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan. Keberadan agroindustri di daerah pedesaan berperan sebagai tambahan dalam membangun perekonomian masyarakat melalui pemanfatan sumber daya yang ada dengan menggunakan alat dan metode yang bersifat sederhana. Agroindustri cenderung ditemukan di daerah pedesaan yang berada dekat dengan bahan mentah yang merupakan hasil pertanian untuk kemudian menjadi bahan baku dari industri tersebut. Agroindustri pengolahan hasil dari tanaman aren merupakan salah satu agroindustri potensial untuk dikembangkan.


Gula aren memiliki potensi untuk menjadi komoditas substitusi gula pasir dalam negeri selain berperan untuk menekan ketergantungan terhadap impor gula. Produksi gula aren memiliki potensi cukup besar untuk dikembangkan, namun potensi tersebut belum dimanfaatkan dengan maksimal. Tanaman aren di Indonesia sudah berlangsung lama pemanfaatannya, namun untuk menjadi komoditas agroindustri agak lama perkembangannya karena sebagian besar tanaman aren yang diusahakan merupakan tanaman yang tumbuh secara alami atau belum dibudidayakan.


Desa Wonosobo dan dua desa di sekitarnya yaitu Desa Wonokarto dan Desa Wonoasri merupakan salah satu daerah potensial dalam memproduksi olahan aren. Namun, para petani aren di Desa Wonosobo belum menjadikan tanaman aren sebagai komoditi unggulan. Tanaman aren masih diolah dengan cara tradisional dan masih mengandalkan bibit dari pohon aren yang tumbuh secara alami di kebun. Tanaman aren yang paling umum dikembangkan adalah air nira yang kemudian diolah menjadi produk gula aren dan memiliki jangkauan pemasaran yang luas sehingga permintaan pasar sangat tinggi, akan tetapi hasil produksinya masih belum mampu memenuhi permintaan pasar karena kurangnya minat masyarakat untuk mau mengelolanya diakibatkan berbagai macam faktor.

Gb. 1 Nira (bahan baku gula aren)

Pengembangan industri gula aren selain dapat meningkatkan pendapatan bagi pelaku usaha, juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan secara otomatis bagi siapa saja dan mampu mengurangi tingkat pengangguran. Namun masukan ilmu dan teknologi pada industri gula aren ini masih sangat minim. Strategi pengembangan industri gula aren harus menyesuaikan dengan kekhasan dan permasalahan masing-masing industri, strategi pengembangan akan berpengaru dalam upaya menjaga daya saing dan kelangsungan usaha agar dapat memberikan kontribusi bagi perekonomian keluarga.
Gb. 2 Gula aren yang baru diproses

Gb. 3. Gula aren yang siap dipasarkan


Proses pembangunan industri dengan menggunakan suatu strategi yang diarahkan guna mendongkrak proses transformasi sektor agraris menuju sektor industri melalui growth centre, sekaligus memposisikan industri sebagai leading sektor. Industri kecil dianggap mampu untuk menjadi bagian dari industri yang memiliki potensi untuk lebih dikembangkan. Industri kecil berperan dalam upaya meningkatkan jumlah pendapatan, memperluas kesempatan kerja, adanya peluang dalam kesempatan membangun usaha dan mengatasi masalah kemiskinan. Beberapa alasan kuat yang menjadi dasar dari pentingnya peran industri kecil dan industri rumah tangga dalam kegiatan perekonomian masyarakat, antara lain: 
1)      Sebagian besar industri kecil dan industri rumah tangga berada di pedesaan, jika ada kondisi nyata bahwa luas lahan pertanian  berkurang,  industri kecil dan industri rumah tangga  di  pedesaan dapat menerima pekerja dari daerah yang sama. 
2)       Kegiatan industri kecil dan industri rumah tangga menggunakan bahan baku yang diperoleh dari sumber daya lokal, sehingga mengurangi biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi 
3)      Dengan tingkat pendapatan yang cenderung rendah serta harga produk dari industri kecil dan industri rumah tangga yang relatif murah, maka akan dapat memberikan peluang untuk tetap bertahan. 
4)   Industri kecil dan industri rumah tangga tetap memiliki permintaan yang berasal dari konsumen terhadap produk yang diproduksi tidak secara besar-besaran.

Ruang lingkup pemasaran dalam memasarkan produk gula aren oleh para pengrajin gula aren di Desa Wonosobo adalah pasar Lorok, Pasar Sudimoro, pasar Tulakan hingga ke beberapa pasar di Kabupaten Ponorogo. Pada pasar di Desa Slahung Ponorogo terdapat produsen dan konsumen dalam jumlah cukup banyak dan keduanya bebas keluar masuk pasar. Barang yang dijualpun bersifat homogen, salah satunya adalah produk gula aren. Selain produk gula aren yang diproduksi oleh pengrajin dari Desa Wonosobo, terdapat pula produk gula aren yang merupakan hasil produksi dari desa lain seperti Desa Wonokarto, Wonoasri dan Desa Nogosari Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan.

Kerangka Konseptual

Industri gula aren di Desa Wonosobo menjadi suatu sektor potensial dalam memperbaiki ekonomi masyarakat. Dalam mengembangkan industri gula aren di Desa Wonosobo perlu dilakukan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dengan tujuan mengetahui strategi seperti apa yang dapat digunakan dalam pengembangan industri gula aren di Desa Wonosobo. Untuk mempermudah dalam menggambarkan kerangka pemikiran, dibuatlah sebuah skema dengan harapan dapat memberikan gambaran secara menyeluruh terhadap potensi usaha gula aren agar lebih jelas dan terarah.

Penjelasan strategi pengembangan industri kecil gula aren yang perlu diperhatikan di Desa Wonosobo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan yaitu:

  1. Kekuatan : Kekuatan yaitu mencakup kekuatan internal yang mendorong pengembangan usaha. Kekuatan yang dimiliki oleh pengrajin gula aren di Wonosobo  diantaranya yaitu:

-          Ketersediaan bahan baku

-          Cita rasa

-          Mutu dan kualitas terjaga

-          Pemasaran tidak sulit

-          Harga

-          Hubungan dengan pemasok baik 

  1. Kelemahan : Kelemahan mencakup kelemahan internal yang dapat berpengaruh terhadap pengembangan industri gula aren. Kelemahan internal pada industri gula aren di Desa Wonosobo meliputi :

-          Tenaga kerja keluarga

-          Sistem produksi sederhana

-          Bahan baku produksi bersifat musiman

-          Kurangnya promosi

-          Penanganan bahan kurang optimal

  1. Peluang : Peluang dapat dimanfaatkan oleh industri kecil untuk meningkatkan usaha. Peluang yang dimiliki oleh industri terdiri dari:

-          Meningkatkan kondisi perekonomian masyarakat

-          Permintaan konsumen yang cenderung meningkat

-          Potensi pasar cukup besar

-          Ketersediaan lahan dan bahan baku

-          Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar

  1. Ancaman : Ancaman merupakan faktor eksternal yang dapat menghambat kelancaran pengembangan usaha. Ancaman yang dihadapi oleh industri kecil gula aren di Desa Wonosobo yaitu :

-          Kurangnya bimbingan dan pembinaan usaha intensif dari pemerintah daerah

-          Pengaruh musim

-          Penurunan jumlah produksi

-          Munculnya pesaing dengan mutu produksi dan daya jangkau pemasaran luas

-      Adanya produk yang sama di daerah lain


Gb. 4 Bentuk gula aren yang dimodifikasi 

    
Gb. 5 Kemasan yang diperbarui

Dengan mengamati beberapa faktor tersebut diatas sangat diperlukan pendampingan dari Penyuluh Kehutanan setempat untuk mengadakan pendampingan dan sosialisasi bagi pengembangan usaha gula aren di Desa Wonosobo dan sekitarnya. Upaya ini sangat penting dilaksanakan agar dapat meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat serta menjaga kelestarian hutan dan lahan.





SALAM LESTARI....
HUTAN LESTARI MASYARAKAT SEJAHTERA....💪💪👍

PENANDAAN BATAS DAN INVENTARISASI POTENSI AREAL PERSETUJUAN PERHUTANAN SOSIAL DALAM RANGKA IMPLEMENTASI SK.1188/MENLHK/SETJEN/Kum.1/11/2022

Penandaan batas areal perhutanan sosial adalah proses yang penting dalam pengelolaan dan pemanfaatan kawasan hutan untuk kepentingan masyara...