Jumat, 26 Mei 2023

MANFAATKAN KALIANDRA SEBAGAI ENERGI RAMAH LINGKUNGAN

 


Tanaman Kaliandra yang dalam bahasa Latin desebut dengan Calliandra calothyrsus merupakan tanaman yang mudah tumbuh liar atau semak yang biasa kita temui di daerah sekitar hutan maupun lereng-lereng bukit di kawasan Indonesia. Berdasarkan klasifikasinya kaliandra termasuk kelompok plantae, family fabaceae yang lebih mudah tumbuh di daerah dataran rendah hingga dataran tinggi hingga 1500 m dari permukaan laut. Tanaman Kaliandra memiliki keunggulan karena dapat tumbuh dengan baik pada musim kemarau walaupun pertumbuhannya tidak sebagus jika di tanam pada musim hujan.

Lingkungan tumbuh tanaman kaliandra cukup banyak tetapi tanaman kaliandra tidak dapat tumbuh di daerah rawa. Dengan sifatnya yang mudah tumbuh maka tanaman ini dapat digunakan sebagai penahan erosi tanah dan air, karena memiliki akar yang berbintil. Tanaman ini juga dapat digunakan untuk mengurangi pertumbuhan tanaman gulma terutama jika ditanam pada tanah yang kurang produktif.

Manfaat Tanaman Kaliandra
Tumbuhan Kaliandra memiliki sangat banyak jenisnya karena setidaknya terdapat sekitar 200 jenis kaliandra. Di Indonesia, kita banyak mengenai kaliandra bunga merah (Calliandra calothyrsus) dan kaliandra bunga putih (zapoteca) yang banyak digunakan sebagai tanaman penghijauan dan pakan ternak. Selain sebagai tanaman penghijauan tanaman ini juga memiliki kegunaan lain karena batang pohonnya terutama kaliandra bunga merah dapat digunakan sebagai penghasil energi sebagai bahan bakar alternatif pengganti batubara.

Tanaman Kaliandra itu merupakan tanaman perdu yang mempunyai batang berkayu, bertajuk lebat, dapat mencapai tinggi hingga 45 meter dan mempunyai perakaran yang dalam hingga 1,5 meter sampai 2 meter.

Tanaman itu juga mampu tumbuh di semua jenis tanah, tahan pangkasan, cepat bersemi dan lebat. Sistem perakaran tanaman Kaliandra dapat membentuk bintil akar, bintil akar ini dapat menyerap nitrogen dan menjadikan tanah subur.

Salah satu jenis Kaliandra yang paling dikenal adalah jenis Kaliandra bunga merah (calliandra calothyrsus). Tanaman Kaliandra dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki tanah dan di tanam di lereng yang curam sebagai penahan erosi.


"Potensi tanaman Kaliandra ini sangat besar. Selain sebagai sumber energi, juga bisa menjadi sumber pendapatan masyarakat," kata Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Pacitan, di Desa Sidomulyo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan.

Tidak hanya itu menurutnya, daun tanaman Kaliandra juga sangat baik untuk ternak hewan karena mengandung protein yang tinggi hingga bagus untuk meningkatkan produktifitas hewan ternak. Kayunya juga bisa digunakan untuk kayu bakar, namun uniknya tidak mengeluarkan asap saat dibakar.

Mendampingi tim Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang berkantor di Jogjakarta, Wardoyo, S.Hut. MM selaku kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Pacitan juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan hutan sebagai lumbung energi dengan menanam tanaman Kaliandra yang memiliki potensi jadi bahan bakar ramah lingkungan.

Kunjungan tim riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kali ini bertujuan untuk meneliti tanaman kaliandra yang tumbuh di daerah dataran rendah. Kedepannya selain bisanya tumbuh di dataran tinggi maupun perbukitan harapannya tanaman kaliandra dapat di budidayakan di dataran rendah yang mana sangat memungkinkan untuk di tanam di area sekitar kebun/pekarangan, maupun sebagai tanaman pengendali erosi di bibir sungai.

Yang terpenting menurutnya, kayu Kaliandra memiliki berat jenis antara 0,5 - 0,8 dan dapat menghasilkan panas sebanyak 4200 kkal/kilogram sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku pelet kayu. Pelet kayu adalah bahan bakar berbasis biomassa yang lebih ramah lingkungan dari batu bara. "Jadi masyarakat dapat menjadikan tanaman Kaliandra ini sebagai pundi-pundi uang," katanya.

Bibit kaliandra dapat diperoleh dengan mendapatkan bibit unggul atau dengan memotong-motong tanaman kaliandra yang sudah tua dan sehat dengan ukuran panjang kurang lebih 20-30 cm. Sementara itu proses tanam kaliandra hanya dengan cara menancapkannya pada tanah tanpa harus menggemburkan tanah terlebih dahulu. Panen tanaman Kaliandra untuk daun dan buah bisa dilakukan setelah masa tahun mencapai satu tahun.


Adapun kelompok tani dan pelaku UMKM sebagai pihak yang menanam, merawat, memanen, mencacah dan menjual hasil panen ke pihak ketiga. Hasil panen kayu kaliandra merah nantinya akan dimanfaatkan sebagai sumber energi ramah lingkungan. Pengetahuan baru ini diharapkan dapat menciptakan ekonomi sirkular yang mendatangkan banyak manfaat bagi banyak pihak.



SALAM INOVASI

HUTAN LESTARI, MASYARAKAT SEJAHTERA....👍👍






PENANDAAN BATAS DAN INVENTARISASI POTENSI AREAL PERSETUJUAN PERHUTANAN SOSIAL DALAM RANGKA IMPLEMENTASI SK.1188/MENLHK/SETJEN/Kum.1/11/2022

Penandaan batas areal perhutanan sosial adalah proses yang penting dalam pengelolaan dan pemanfaatan kawasan hutan untuk kepentingan masyara...