Pengertian
Bencana akibat abrasi diketahui telah melanda pesisir Pantai Soge, Desa Sidomulyo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan, Jawa Timur pada Senin (21/11/2022). Meskipun tidak ada korban jiwa karena abrasi tersebut, namun sejumlah pertokoan di lokasi rest area Pantai Soge, sebuah bangunan loket masuk rusak parah hingga hanyut tergerus air laut. Panjang pantai sekitar 1 km yang sudah ditanami tanaman cemara udang, ketapang dll juga hanyut roboh tersapu ombak air laut. Penampakkan ini sangat jelas terlihat ketika kita melintasi Jalur Lintas Selatan yang menghubungkan Kecamatan Sudimoro dan Ngadirojo menuju ke kota Pacitan
Abrasi pantai yang
terjadi pada tahun ini merupakan kejadian yang tergolong cukup besar
menimbulkan dampak karena selain perubahan arah angin dan pasang surut air
laut, juga adanya curah hujan yang cukup intens yang menyebabkan pendangkalan
daerah muara sungai yang terhubung langsung dengan laut, yang membawa banyak
sedimen akibat banjir dari daerah hulu. Oleh karena itu pada artikel kali ini
akan kita bahas mengenai abrasi, dampak dan cara mencegahnya
Abrasi merupakan suatu
peristiwa pengikisan tanah yang disebabkan oleh gelombang air laut serta adanya
pasang surut air laut. Baik itu, gelombang air laut atau pasang surut air laut,
kedua-duanya sama-sama memiliki sifat merusak. Oleh karena itu, tanah pada garis
pantai akan rusak jika secara terus menerus terkena gelombang air laut dan
pasang surut air laut.
A.
Faktor-Faktor Penyebab Abrasi
Proses terjadinya abrasi
atau penyebab abrasi dibagi menjadi dua, yaitu faktor alam dan faktor manusia. Berikut
beberapa kondisi abrasi yang diakibatkan oleh faktor alam diantaranya;
a. Arus air laut
Dalam hal ini, arus air laut dapat
diartikan sebagai gelombang laut atau ombak yang secara terus menerus akan
merusak pesisir pantai, sehingga garis pantai akan semakin menyusut atau
berkurang. Gelombang laut atau ombak ini bisa muncul karena adanya perbedaan
konsentrasi yang ada di dalam perairan laut dan adanya sirkulasi udara. Dengan
kedua hal tersebut, ombak atau gelombang laut bisa mencapai pesisir pantai.
Jika gelombang laut semakin besar kekuatannya, maka batuan sedimen pada pantai
akan cepat pecah. Selain itu, semakin kuat gelombang laut akan membawa pasir
pantai dan juga material pantai lainnya masuk ke dalam lautan. Karena hal
itulah, pengikisan pantai karena abrasi perlahan-lahan semakin besar.
b. Pasang surut air laut
Selain faktor arus air laut,
terjadinya abrasi disebabkan juga oleh pasang surut air laut. Pasang surut air
laut ini tidak akan bisa dihindari. Dengan kata lain, pasang surut air laut
pasti terjadi, sehingga kerusakan pesisir pantai tidak dapat dihindari.
Meskipun tidak dapat dihindari, tetapi abrasi karena pasang surut air laut,
kerusakannya dapat diminimalisir. Pasang surut air laut terjadi karena
pergerakan gravitasi bumi dan bulan yang mengelilingi bumi. Terjadinya pasang
surut air laut akan membuat perubahan pantai setiap harinya karena dapat
membawa material-material pantai ke dalam laut, sehingga akan ada banyak
material pantai yang hilang dan menyebabkan terjadinya abrasi pantai.
c. Perubahan iklim
Penyebab abrasi yang berasal dari
faktor alam selanjutnya adalah perubahan iklim. Perubahan iklim yang terjadi saat
ini bisa dibilang cukup parah karena tidak menentu, sehingga sulit diprediksi.
Perubahan iklim ini yang tidak normal ini bisa meningkatkan permukaan air laut,
sehingga bisa merendam daerah pesisir pantai. Pesisir pantai yang tadinya luas,
semakin lama akan semakin kecil karena adanya abrasi.
d. Badai
Badai merupakan salah satu penyebab terjadinya abrasi pantai. Jika sudah terjadi badai di daerah pantai, maka pengikisan tanah juga semakin besar. Bahkan, bada bisa membawa material pantai dalam jumlah yang cukup banyak. Badai yang semakin besar akan menyebabkan abrasi pantai yang semakin besar dan semakin parah juga.
Bukan hanya dari faktor
alam saja, abrasi pantai dapat terjadi, tetapi bisa juga terjadi karena adanya
faktor manusia, diantaranya :
- Eksploitasi Sumber Daya Laut
Eksploitasi sumber daya laut bisa menjadi penyebab
abrasi terjadi. Hal ini dikarenakan ketika ada gelombang laut, tidak ada
penghalangnya, sehingga langsung mengarah ke pantai. Selain itu, eksploitasi
sumber daya laut bisa juga merusak ekosistem air laut, sehingga ikan biota
laut, dan terumbu karang menjadi tidak bisa berkembang dengan maksimal.
- Pemanasan Global
Pemanasan global merupakan salah satu penyebab
terjadinya abrasi karena perilaku manusia. Terjadinya pemanasan global
disebabkan oleh perilaku buruk manusia yang membuat panas bumi tidak bisa
kembali ke atmosfer, sehingga suhu panas bumi mengalami peningkatan dari tahun
ke tahunnya. Adapun penyebab pemanasan global, seperti menggunakan kendaraan
bermotor, pembakaran hutan secara berlebihan, pabrik-pabrik industri, dan
sebagainya.
- Penambangan Pasir Laut Dalam Skala Besar
Penyebab terjadinya abrasi pantai yang ketiga yang
berasal dari perilaku manusia adalah penambangan pasir dalam skala yang besar.
Pasir pantai yang diambil secara besar-besaran akan membuat pasir pantai
berkurang sangat cepat, sehingga gelombang laut akan mudah menghantam daerah
pesisir pantai.
B.
Dampak Abrasi Air Laut
Setelah kita mengetahui
faktor-faktor penyebab terjadinya abrasi, kita juga perlu mengetahui dampak dampak dari
terjadinya abrasi diantaranya yaitu :
- Habitat Flora Dan Fauna Semakin Menghilang
Jika abrasi terjadi dalam waktu yang cukup lama, maka
perlahan-lahan habitat flora dan fauna laut akan menghilang. Hilangnya habitat
flora dan fauna laut membuat sumber daya laut menjadi berkurang juga, sehingga
penduduk sekitar akan sulit merasakan manfaat sumber daya laut. Selain itu,
habitat flora dan fauna laut perlahan hilang bisa merusak ekosistem laut.
- Rusaknya Hutan Bakau
Sudah banyak penelitian yang menyatakan bahwa hutan
bakau dapat menangkal air laut, sehingga abrasi dapat dicegah. Akan tetapi,
hutan bakau akan rusak atau bahkan hancur apabila abrasi dalam skala besar
terus saja terjadi. Terlebih lagi, ketika sudah memasuki musim badai, maka
hutan bakau akan semakin sulit menahan gelombang laut.
- Penyusutan Garis Pantai
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa abrasi akan membawa material pantai ke dalam laut, sehingga garis pantai akan menyusut. Jika area pantai semakin menyusut, maka tempat untuk nelayan parkir perahunya akan semakin sedikit, sehingga akan sulit untuk menyimpan perahu di tepi pantai. Selain itu, keindahan pantai bisa berkurang karena terjadinya abrasi yang cukup besar.
C. Upaya-Upaya Pencegahan Abrasi
Peristiwa abrasi
sebenarnya pasti terjadi, tetapi bukan berarti kita tidak ada upaya-upaya untuk
mencegahnya. Berikut ini, cara mencegah abrasi pantai :
- Larangan Penambangan Pasir Laut
Menambang pasir bisa menjadi salah satu penyebab
abrasi. Oleh karena itu, perlu dibuat larangan menambang pasir. Dengan adanya
larangan ini, maka pasir-pasir pantai akan terus ada dan tidak mudah habis,
sehingga abrasi atau pengikisan pantai pun dapat dicegah atau diminimalisir.
- Pemeliharaan Terumbu Karang
Abrasi pantai ini harus dicegah agar kelestarian lingkungan
di sekitar pantai tetap terjaga dan penduduk pun tetap bisa merasakan manfaat
pantai. Salah satu cara untuk mencegah abrasi adalah dengan menanam tumbuhan
bakau. Tanaman ini mampu mencegah gelombang laut dan masih memiliki manfaat
lainnya. Meningkatkan pemeliharaan terumbu karang bisa menjadi salah satu cara
untuk mencegah terjadinya abrasi. Hal ini dikarenakan terumbu karang yang
semakin terawat dan semakin banyak akan mengurangi kekuatan gelombang laut.
- Menanam Tanaman Bakau
Sudah banyak penelitian yang menyatakan bahwa tumbuhan
bakau bisa menjadi tumbuhan pencegah abrasi. Dengan adanya tumbuhan bakau, maka
gelombang laut atau ombak akan pecah sebelum tiba di pantai. Oleh sebab itu, di
beberapa area dekat pantai, kita akan menemukan hutan bakau yang bertujuan
untuk menahan dan memecah gelombang laut.
Kesimpulan
Terjadinya abrasi ini
bisa memberikan dampak kerusakan pada pesisir pantai, sehingga ekosistem dan
lingkungan pesisir pantai menjadi rusak, bahkan aktivitas penduduk sekitar
menjadi tidak maksimal dan sulit mencari pendapatan. Hal ini dikarenakan sumber
daya laut menjadi berkurang secara cepat dan pesisir pantai menjadi tidak
indah, sehingga jarang didatangi oleh turis domestik atau turis mancanegara.