Jumat, 25 November 2022

ABRASI, DAMPAK DAN CARA MENCEGAHNYA

Pengertian

Bencana akibat abrasi diketahui telah melanda pesisir Pantai Soge, Desa Sidomulyo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan, Jawa Timur pada Senin (21/11/2022). Meskipun tidak ada korban jiwa karena abrasi tersebut, namun sejumlah pertokoan di lokasi rest area Pantai Soge, sebuah bangunan loket masuk rusak parah hingga hanyut tergerus air laut. Panjang pantai sekitar 1 km yang sudah ditanami tanaman cemara udang, ketapang dll juga hanyut roboh tersapu ombak air laut. Penampakkan ini sangat jelas terlihat ketika kita melintasi Jalur Lintas Selatan yang menghubungkan Kecamatan Sudimoro dan Ngadirojo menuju ke kota Pacitan

Abrasi pantai yang terjadi pada tahun ini merupakan kejadian yang tergolong cukup besar menimbulkan dampak karena selain perubahan arah angin dan pasang surut air laut, juga adanya curah hujan yang cukup intens yang menyebabkan pendangkalan daerah muara sungai yang terhubung langsung dengan laut, yang membawa banyak sedimen akibat banjir dari daerah hulu. Oleh karena itu pada artikel kali ini akan kita bahas mengenai abrasi, dampak dan cara mencegahnya  

Abrasi merupakan suatu peristiwa pengikisan tanah yang disebabkan oleh gelombang air laut serta adanya pasang surut air laut. Baik itu, gelombang air laut atau pasang surut air laut, kedua-duanya sama-sama memiliki sifat merusak. Oleh karena itu, tanah pada garis pantai akan rusak jika secara terus menerus terkena gelombang air laut dan pasang surut air laut.


A.    Faktor-Faktor Penyebab Abrasi

Proses terjadinya abrasi atau penyebab abrasi dibagi menjadi dua, yaitu faktor alam dan faktor manusia. Berikut beberapa kondisi abrasi yang diakibatkan oleh faktor alam diantaranya;

a.      Arus air laut

Dalam hal ini, arus air laut dapat diartikan sebagai gelombang laut atau ombak yang secara terus menerus akan merusak pesisir pantai, sehingga garis pantai akan semakin menyusut atau berkurang. Gelombang laut atau ombak ini bisa muncul karena adanya perbedaan konsentrasi yang ada di dalam perairan laut dan adanya sirkulasi udara. Dengan kedua hal tersebut, ombak atau gelombang laut bisa mencapai pesisir pantai. Jika gelombang laut semakin besar kekuatannya, maka batuan sedimen pada pantai akan cepat pecah. Selain itu, semakin kuat gelombang laut akan membawa pasir pantai dan juga material pantai lainnya masuk ke dalam lautan. Karena hal itulah, pengikisan pantai karena abrasi perlahan-lahan semakin besar.

b.      Pasang surut air laut

Selain faktor arus air laut, terjadinya abrasi disebabkan juga oleh pasang surut air laut. Pasang surut air laut ini tidak akan bisa dihindari. Dengan kata lain, pasang surut air laut pasti terjadi, sehingga kerusakan pesisir pantai tidak dapat dihindari. Meskipun tidak dapat dihindari, tetapi abrasi karena pasang surut air laut, kerusakannya dapat diminimalisir. Pasang surut air laut terjadi karena pergerakan gravitasi bumi dan bulan yang mengelilingi bumi. Terjadinya pasang surut air laut akan membuat perubahan pantai setiap harinya karena dapat membawa material-material pantai ke dalam laut, sehingga akan ada banyak material pantai yang hilang dan menyebabkan terjadinya abrasi pantai.

c.       Perubahan iklim

Penyebab abrasi yang berasal dari faktor alam selanjutnya adalah perubahan iklim. Perubahan iklim yang terjadi saat ini bisa dibilang cukup parah karena tidak menentu, sehingga sulit diprediksi. Perubahan iklim ini yang tidak normal ini bisa meningkatkan permukaan air laut, sehingga bisa merendam daerah pesisir pantai. Pesisir pantai yang tadinya luas, semakin lama akan semakin kecil karena adanya abrasi.

d.      Badai

Badai merupakan salah satu penyebab terjadinya abrasi pantai. Jika sudah terjadi badai di daerah pantai, maka pengikisan tanah juga semakin besar. Bahkan, bada bisa membawa material pantai dalam jumlah yang cukup banyak. Badai yang semakin besar akan menyebabkan abrasi pantai yang semakin besar dan semakin parah juga.

Bukan hanya dari faktor alam saja, abrasi pantai dapat terjadi, tetapi bisa juga terjadi karena adanya faktor manusia, diantaranya :

  1. Eksploitasi Sumber Daya Laut

Eksploitasi sumber daya laut bisa menjadi penyebab abrasi terjadi. Hal ini dikarenakan ketika ada gelombang laut, tidak ada penghalangnya, sehingga langsung mengarah ke pantai. Selain itu, eksploitasi sumber daya laut bisa juga merusak ekosistem air laut, sehingga ikan biota laut, dan terumbu karang menjadi tidak bisa berkembang dengan maksimal.

  1. Pemanasan Global

Pemanasan global merupakan salah satu penyebab terjadinya abrasi karena perilaku manusia. Terjadinya pemanasan global disebabkan oleh perilaku buruk manusia yang membuat panas bumi tidak bisa kembali ke atmosfer, sehingga suhu panas bumi mengalami peningkatan dari tahun ke tahunnya. Adapun penyebab pemanasan global, seperti menggunakan kendaraan bermotor, pembakaran hutan secara berlebihan, pabrik-pabrik industri, dan sebagainya.

  1. Penambangan Pasir Laut Dalam Skala Besar

Penyebab terjadinya abrasi pantai yang ketiga yang berasal dari perilaku manusia adalah penambangan pasir dalam skala yang besar. Pasir pantai yang diambil secara besar-besaran akan membuat pasir pantai berkurang sangat cepat, sehingga gelombang laut akan mudah menghantam daerah pesisir pantai.

B.     Dampak Abrasi Air Laut

Setelah kita mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya abrasi, kita juga  perlu mengetahui dampak dampak dari terjadinya abrasi diantaranya yaitu :

  1. Habitat Flora Dan Fauna Semakin Menghilang

Jika abrasi terjadi dalam waktu yang cukup lama, maka perlahan-lahan habitat flora dan fauna laut akan menghilang. Hilangnya habitat flora dan fauna laut membuat sumber daya laut menjadi berkurang juga, sehingga penduduk sekitar akan sulit merasakan manfaat sumber daya laut. Selain itu, habitat flora dan fauna laut perlahan hilang bisa merusak ekosistem laut.

  1. Rusaknya Hutan Bakau

Sudah banyak penelitian yang menyatakan bahwa hutan bakau dapat menangkal air laut, sehingga abrasi dapat dicegah. Akan tetapi, hutan bakau akan rusak atau bahkan hancur apabila abrasi dalam skala besar terus saja terjadi. Terlebih lagi, ketika sudah memasuki musim badai, maka hutan bakau akan semakin sulit menahan gelombang laut.

  1. Penyusutan Garis Pantai

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa abrasi akan membawa material pantai ke dalam laut, sehingga garis pantai akan menyusut. Jika area pantai semakin menyusut, maka tempat untuk nelayan parkir perahunya akan semakin sedikit, sehingga akan sulit untuk menyimpan perahu di tepi pantai. Selain itu, keindahan pantai bisa berkurang karena terjadinya abrasi yang cukup besar.



C.     Upaya-Upaya Pencegahan Abrasi

Peristiwa abrasi sebenarnya pasti terjadi, tetapi bukan berarti kita tidak ada upaya-upaya untuk mencegahnya. Berikut ini, cara mencegah abrasi pantai :

  1. Larangan Penambangan Pasir Laut

Menambang pasir bisa menjadi salah satu penyebab abrasi. Oleh karena itu, perlu dibuat larangan menambang pasir. Dengan adanya larangan ini, maka pasir-pasir pantai akan terus ada dan tidak mudah habis, sehingga abrasi atau pengikisan pantai pun dapat dicegah atau diminimalisir.

  1. Pemeliharaan Terumbu Karang

Abrasi pantai ini harus dicegah agar kelestarian lingkungan di sekitar pantai tetap terjaga dan penduduk pun tetap bisa merasakan manfaat pantai. Salah satu cara untuk mencegah abrasi adalah dengan menanam tumbuhan bakau. Tanaman ini mampu mencegah gelombang laut dan masih memiliki manfaat lainnya. Meningkatkan pemeliharaan terumbu karang bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah terjadinya abrasi. Hal ini dikarenakan terumbu karang yang semakin terawat dan semakin banyak akan mengurangi kekuatan gelombang laut.

  1. Menanam Tanaman Bakau

Sudah banyak penelitian yang menyatakan bahwa tumbuhan bakau bisa menjadi tumbuhan pencegah abrasi. Dengan adanya tumbuhan bakau, maka gelombang laut atau ombak akan pecah sebelum tiba di pantai. Oleh sebab itu, di beberapa area dekat pantai, kita akan menemukan hutan bakau yang bertujuan untuk menahan dan memecah gelombang laut.



Kesimpulan

Terjadinya abrasi ini bisa memberikan dampak kerusakan pada pesisir pantai, sehingga ekosistem dan lingkungan pesisir pantai menjadi rusak, bahkan aktivitas penduduk sekitar menjadi tidak maksimal dan sulit mencari pendapatan. Hal ini dikarenakan sumber daya laut menjadi berkurang secara cepat dan pesisir pantai menjadi tidak indah, sehingga jarang didatangi oleh turis domestik atau turis mancanegara.

Maka dari itu, sudah seharusnya kita untuk mencegah terjadinya abrasi laut yang disebabkan oleh manusia. Sementara itu, kita juga berperan dalam meminimalisir kerusakan yang disebabkan karena abrasi dari faktor alam. Dengan begitu, pesisir pantai tetap menjadi indah dan sumber daya laut tetap ada, sehingga perekonomian penduduk sekitar bisa mengalami peningkatan.


SALAM LESTARI.......

Jumat, 11 November 2022

KENALI PENYEBAB BANJIR DAN TANAH LONGSOR SERTA UPAYA PENANGGULANGANNYA


      Bencana tanah longsor dan banjir masih menjadi ancaman pada musim penghujan kali ini. Intensitas curah hujan yang masih cukup tinggi di wilayah Kabupaten Pacitan, memberikan dampak bencana yang cukup merata di beberapa wilayah di sekitarnya. Dari wilayah yang merupakan perbukitan hingga wilayah pesisir pantai di beberapa tempat . Beberapa desa di wilayah Kecamatan Ngadirojo yang memiliki kelerengan yang cukup terjal hingga beberapa desa yang tergolong dataran rendah juga ikut terdampak banjir akibat hujan yang terjadi terus menerus selama beberapa hari lalu.

    Tebing tanah longsor hingga jembatan yang putus  terbawa arus air juga terjadi di Desa Wonodadi Kulon dan Desa Cangkring. Di wilayah Desa Nogosari, jalan raya yang menghubungkan desa  Cangkring menuju Desa Wonokarto dan sekitarnya juga sempat tertutup timbunan longsor.

    Mengamati fenomena longsor yang terjadi di beberapa wilayah di Kecamatan Ngadirojo kali ini dapat dikategorikan sebagai bencana tahunan yang kerap terjadi di setiap musim penghujan. Namun pada tahun ini nampaknya sebaran bencana tanah longsor dan banjir masih merupakan sebuah ancaman yang cukup serius meskipun upaya  penanaman lahan oleh warga masyarakat bersama Cabang Dinas Kehutanan wilayah Pacitan juga tidak pernah surut.

Untuk memahami fenomena bencana alam berupa banjir dan tanah longsor, ada baiknya kita juga mengetahui mengenai pengertian, penyebab hingga upaya-upaya penanngulangannya

Pengertian Banjir dan Tanah Longsor

Banjir merupakan peristiwa ketika air menggenangi suatu wilayah yang biasanya tidak digenangi air dalam jangka waktu tertentu. Banjir biasanya terjadi ketika hujan turun terus menerus dan mengakibatkan meluapnya aliran sungai.

Tanah longsor adalah salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng. Bencana ini biasanya terjadi sangat cepat dan menyulitkan evakuasi. Material longsor bisa menimbun apa saja di jalur longsoran dan berisiko menelan korban jiwa.

Penyebab Terjadinya Banjir dan Tanah Longsor

  1. Penyebab Banjir

Banjir bisa disebabkan oleh faktor alam maupun ulah manusia, berikut ini adalah faktor-faktor penyebab terjadinya banjir :

-          Curah hujan yang tinggi

-          Debit air hujan melebihi daya tampung sungai

-          Berkurangnya resapan akibat alih fungsi lahan

-          Kebiasaan membuang sampah sembarangan

-          Pendirian bangunan di bantaran sungai



  1. Penyebab Tanah Longsor

Gerakan massa tanah dan batuan akibat terganggunya kestabilan atau batuan penyusun lereng bisa terjadi karena faktor :

-          Curah hujan yang tinggi

-          Tingkat kelerengan yang ekstrim

-          Struktur tanah yang tidak solid

-          Terjadi pengikisan tanah atau erosi akibat air hujan

-          Berkurangnya vegetasi di atasnya yang berfungsi sebagai penahan tanah

-          Getaran, semisal getaran yang diakibatkan dari gemba bumi dan pergeseran lempeng bumi, maupun getaran yang diakibatkan faktor mekanis lainnya.

Banjir dan tanah longsor tentunya sangat merugikan bagi manusia dan keseimbangan lain di atasnya. Berikut ini adalah dampak yeng diakibatkan oleh bencana banjir dan tanah longsor, diantaranya :

a.      Dampak banjir bagi manusia

-          Kerusakan lingkungan dan ekosistem

-          Kerusakan pada area persawahan

-          Melumpuhkan aktifitas transportasi hingga sektor ekonomi

-          Menurunnya tingkat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat sebagai dampak terjangkitnya beberapa penyakit akibat banjir

-          Beresiko menghanyutkan manusia, hewan dan tumbuhan di sekitarnya

-          Beresiko merusak sarana dan prasarana yang sudah terbangun selama ini

b.      Dampak Tanah Longsor

-          Kerusakan lingkungan dan ekosistem

-          Resiko korban jiwa dan harta benda karena tempo yang sangat cepat dan mendadak

-          Tertimbunnya bangunan-bangunan di bawahnya

-          Lumpuhnya aktifitas transportasi

Setelah kita mengetahui faktor penyebab dan dampak yang diakibatkan dari bencana banjir dan tanah longsor, selanjutnya kita perlu juga mengetahui cara penanggulangannya. Cara penanggulangan bencana banjir dan tanah longsor diantaranya :

  1. Mengoptimalkan fungsi sungai dan selokan untuk menampung dan mengalirkan air. Caranya adalah dengan menjaga kebersihan sungai dan selokan dari sampah agar tidak tersumbat.
  2. Melakukan penanaman pohon/reboisasi, pemilihan jenis tanaman yang dapat menyerap sekaligus menahan air dengan baik
  3. Memperbanyak atau mengembalikan ketersediaan lahan resapan
  4. Tidak membangun rumah dan bangunan lain di bantaran-bantaran sungai
  5. Menghindari penebangan liar. Setelah melakukan penebangan pohon hendaknya kembali lahan ditanami kembali

Berikutnya adalah cara menanggulangi kelongsoran tanah/lahan, yaitu :

  1. Menghindari pembangunan pemukiman di lokasi lereng karena rawan terjadi tanah longsor
  2. Mengurangi keterjalan lereng dengan pengolahan lahan secara terasering
  3. Memperbaiki drainase untuk menyalurkan air secara baik
  4. Menanam pohon dengan perakaran yang kuat
  5. Relokasi daerah yang rawan longsor

Setelah kita mengetahui penyebab, dampak hingga upaya-upaya dalam penanggulangannya tentu upaya kita selanjutnya adalah melakukan upaya-upaya konservasi yang dapat kita lakukan di lingkungan kita dalam skala kecil, selanjutnya terus mensosialisasikan dalam kegiatan penyuluhan kepada masyarakat baik secara perorangan maupun dalam kelompok-kelompok besar maupun instansi-instansi pemerintah maupun lembaga swasta di manapun.

 

 

SALAM LESTARI.......

PENANDAAN BATAS DAN INVENTARISASI POTENSI AREAL PERSETUJUAN PERHUTANAN SOSIAL DALAM RANGKA IMPLEMENTASI SK.1188/MENLHK/SETJEN/Kum.1/11/2022

Penandaan batas areal perhutanan sosial adalah proses yang penting dalam pengelolaan dan pemanfaatan kawasan hutan untuk kepentingan masyara...