Desa
memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional, karena memasok hampir
seluruh kebutuhan pangan nasional. Demikian pula, desa memasok kebutuhan tenaga
kerja yang cukup besar di kota. Namun kehidupan di desa saat ini belum
berkembang sebagaimana mestinya. Banyak penduduk desa tak lagi tertarik untuk
bekerja di perdesaan.
Desa
wisata adalah komunitas atau masyarakat yang terdiri dari para penduduk suatu
wilayah terbatas yang bisa saling berinteraksi secara langsung dibawah sebuah
pengelolaan dan memiliki kepedulian serta kesadaran untuk berperan bersama
dengan menyesuaikan keterampilan individual berbeda. Desa wisata dibentuk untuk memberdayakan masyarakat
agar dapat berperan sebagai pelaku langsung dalam upaya meningkatkan kesiapan
dan kepedulian kami dalam menyikapi potensi pariwisata atau lokasi daya tarik
wisata diwilayah masing-masing desa.
Masyarakat
di sebuah desa wisata memegang peranan penting sebagai subyek pelaku
kegiatan-kegiatan pengembangan yang dilakukan di desa wisata dan bukan sebagai
“tuan rumah yang pasif”. Pariwisata berbasis masyarakat merupakan sebuah
pendekatan pemberdayaan masyarakat antara lain melalui penataan kembali
lingkungan yang asri dan nyaman yang disukai wisatawan sehingga diperoleh
manfaat ganda yaitu terwujudnya
peningkatan kesejahteraan masyarakat dan lestarinya lingkungan desa sebagai
hunian bersih, sehat, dan humanis. keadaan yang aman dan tertib sekaligus kesadaran masyarakat dalam mewujudkan iklim
yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya pariwisata berbasis pemberdayaan
masyarakat sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan melalui
pembangunan kepariwisataan di desa wisata. Makin beragamnya pilihan keinginan
wisatawan, kesadaran akan pelestarian lingkungan, isu pemanasan global,
menjadikan para pelaku pariwisata melirik pada konsep back to nature (kembali
ke alam).
Untuk
menumbuhkan minat pengunjung, sangat dibutuhkan
keterlibatan partisipasi aktif masyarakat lokal agar terjamin
keberlangsungan kegiatan pariwisata di desa wisata. Dengan demikian konsep desa
wisata yang menawarkan harapan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat lokal,
dengan cara meningkatkan partisipasi aktif masyarakat serta mendorong pelibatan masyarakat dalam setiap kegiatan
yang ditujukan kepada pengunjung desa wisata.
Cabang
Dinas Kehutanan Wilayah Pacitan bersama Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
(BPDAS) Solo berpartisipasi dalam mendukung pengembangan Desa Wisata dengan
salah satunya menyalurkan sejumlah bibit tanaman produktif secara gratis kepada
pemerintah Desa Sidomulyo melalui Kelompok Tani Hutannya Penanaman bibit
tanaman produktif di sepanjang jalan menuju Pantai Teban Sidomulyo dilaksanakan
oleh anggota KTH Wana Mulia IX.
Dalam
upayanya merehabilitasi hutan dan lahan diharapkan dapat memulihkan,
mempertahankan sekaligus meningkatkan fungsi hutan dan lahan berupa peningkatan
produktifitas dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan dengan
penanaman bibit produktif kali ini.
Kesesuaian
lahan dan pemilihan jenis bibit tanaman produktif sangat perlu diperhatikan, karena
dapat memberikan hasil tanaman yang diharapkan. Selaain itu tanaman yang tumbuh
dapat terus dilestarikan untuk memperkaya plasma nutfah tanaman buah yang
berada di lokasi tersebut, sekaligus mempertahankan kelestarian tanah dan air.
Penerima
kegiatan penanaman bibit tanaman produktif saat ini, yaitu KTH Wana Mulia IX
berkomitmen untuk menjaga tanaman bibit produktif tersebut dengan baik, dan
bersedia menyulam kembali tanaman yang mati dengan berkordinasi dengan pemerintah
Desa Sidomulyo.
Penanaman
jalur wisata Pantai Teban seluas + 10 ha ini terdiri dari beberapa macam jenis
yang merupakan bibit tanaman yang diusulkan oleh anggota KTH Wana Mulia IX,
diantaranya : Alpukat sebanyak 600 batang, jeruk Pamelo sebanyak 200 batang dan
Nangka sebanyak 500 batang.
Sebagai kegiatan percontohan, penanaman ini dipusatkan pada tanah milik desa, dengan biaya pengelolaan dari desa. Selanjutnya masih terdapat beberapa lahan di lokasi lain yang masih merupakan tanah kas desa yang perlu mendapat perhatian selanjutnya untuk kembali ditanami bibit tanaman produktif tersebut.
Dalam
upayanya membangun rintisan Desa Wisata kali ini Desa Sidomulyo senantiasa
mengharapkan bimbingan dan kordinasi dengan Dinas Kehutanan dalam hal ini
adalah Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Pacitan, untuk memperoleh akses bibit
yang berkualitas. Selain itu juga berupaya membuat persemaian-persemaian bibit
lokal dengan menggandeng Penyuluh Kehutanan Setempat.
Harapan selanjutnya adalah meningkatnya kesadaran masyarakat Desa Sidomulyo untuk lebih mengoptimalkan lahan dengan penanaman bibit tanaman produktif, karena selain dapat dimanfaatkan hasil panennya, kelestarian alam sekitarnya, sekaligus dapat dijadikan sebagai rintisan Desa Wisata.
Salam lestari...💚
Tidak ada komentar:
Posting Komentar